Saturday, September 13, 2014

Mari Bergabung Dengan Agen Poker Terpecaya Kami

Kisah Yang Mengharukan Seorang Veteran jadi tukang timbangan keliling Di Kota Bandung

Kisah Yang Mengharukan Seorang Veteran jadi tukang timbangan keliling Di Kota Bandung
Kisah Yang Mengharukan Seorang Veteran jadi tukang timbangan keliling Di Kota Bandung
Agen Poker-Pagi hari setelah selesai pelajaran olahraga, Nadiah Nurul Fauziah adalah seorang murid SMU di Bandung ketemu seorang kakek renta yang sedang membawa timbangan yang begitu berat yang menaruk dipundak badannya yang sudah tidak pantas di angkat pada seorang kakek yang sudah berumur tua itu. Kakek tersebut mempunyai ciri-ciri berkepala plontos, berkacamata, dan mata sebelah kirinya sedang diperban.


Pada saat itu, Nadiah sempat terbengong melihat aktifitas yang dilakukan seorang kakek ini. Di zaman sekarang ini masih ada orang yang menjual jasa timbangan keliling. Tetapi tidak banyak yang menggunakan jasa kakek tua ini.Saya juga sudah jumpa 2 kali dengan kakek itu dan bukan saya yang sering lihat kakek itu tetapi teman-teman saya juga pernah melihat kakek itu.


Perasaan Nadia sangat tersentuh banget.Murid yang duduk dikelas SMU itu bahkan sempat mau mencoba tawaran yang menimbang berat dipundak kakek  itu.Namum dengan waktu yang singkat dan takut terlambat masuk sekolah,lagian pada saat itu Nadia lupa membawa uang.

"Saya sangat merasa kasihan dan sedih banget,benar-benar sumpah sudah tua gitu mau kerja apa kalau bukan hasil kerjanya sendiri,tapi benar disaat itu aku tidak membawa uang sama sekali dikantongku,"Waktu sampai dirumah,selalu terpikir di otakku gimana nasib kakek itu selama ini.Aku sempat cerita sama ibuku tentang kejadian yang baru saja Aku jumpain.


Tidak cuman berhenti disitu saja Aku terus mencari data-data asal usul sang kakek tersebut,sampai Aku juga mencari di dunia maya sangkin penasaranya.Pengacraian itu tidak sia-sia olehku rupanya kakek yang tadi jual jasa timbangan itu adalah manta seorang pejuang angkatan 45 dan nama kakek itu Pak Emin Dudung.


Kakek itu menjual jasa timbangan itu hanya mencari sepiring nasi.Bertapa korbanya kakek itu hanya mau mendapatkan sepiring nasi itu sampai jual jasa timbangan dan manarukan beban berat itu dipundak badannya.Nadia berharap negara tidak hanya menghormati  pahlawan disaat masih ada jabatanya saja tetapi berikan lagi kesejahteraanya dan ingat jasa-jasa mereka yang masih hidup.



No comments:

Post a Comment